“[Ficlet] Love Balsem”
Author :
@kpmkpm0412 *sekalian promo twitter :v *
Cast :
Tania (OC)|Readers
Byun Baekhyun|EXO’s Baekhyun
Other Cast
Genre : HHJJF
(Happy Happy Joy Joy Fiction)
Rating: T
Length:
ficlet (1.408 words)
Disclaimer :
this is officially mine, but the cast are not mine but Baekhyun is my boyfriend
hahaha
N.B : Balik
lagi bawa FF abal karangan saya yang terinspirasi dari khayalan saya yang lagi beres-beres buku (?) mungkin judulnya agak
sedikit aneh, keterangan aja balsem disini maksudnya minyak angin, yang suka
orang pakai kalau lagi pusing atau ga enak badan itu lho ~
yang kena
tag diminta keritik dan sarannya ya ~ harus hahaha happy reading ~
***
Tania, seorang siswi kelas 2 salah satu sekolah menengah atas
di Jakarta. Dia sangat menyukai hal-hal yang berbau dengan Korea Selatan
terutama dunia hiburannya. Bahkan tas sekolahnya saja banyak tulisan hangul dan
pin idolanya. Karna dia Kpoper, tentu dia suka sekali membaca fanfiction, apa
lagi menyangkut idolanya..., terkadang dia juga mencoba untuk membuat
fanfiction ala kadarnya yang ia posting di media sosial. Ah..., hampir lupa,
Tania juga anggota ekskul robotic yang
akan ikut kejuaran robot internasional di Korea sebentar lagi, Bukan
Korea Selatan...., tapi Korea Utara lebih tepatnya ibukota Korea Utara-Pyongyang-
Timnya akan mewakili
Indonesia yang akan bersaing dengan tim robot sekolah menengah dari negara lain,
perlombaan itu berlangsung selama 1 hari, namun hari ini mereka akan berangkat
-Sehari sebelum perlombaan itu dimulai- Jadi mereka akan menikmati suasana di
Pyongyang lebih lama, tentunya untuk membeli oleh-oleh, yang akan mereka
berikan keluarga atau orang yang mereka sayangi setelah pulang nanti.
Enam orang siswa dan satu guru pembimbing terlihat fokus pada
gerbang sekolah. Bukan karena pintu gerbang sekolah baru saja di cat, tapi
mereka sedang menunggu salah satu anggota dari mereka yang tak kunjung datang.
Beberapa menit kemudian seorang gadis berambut sebahu dan berkaca mata berlari
sambil tersenyum kearah mereka.
“Maaf, tadi busway yang ku tumpangi mogok jadi aku harus ganti
busway lain”.
“Tsk tsk tsk..., Tania, Tania sudah bapak bilangkan berangkat
lebih awal lagi!”
Tania hanya menyengir tanpa dosa kearah teman dan guru
pembimbingnya -Pak Husein- Semua koper
dan tas di taruh di bagasi mobil, perjalanan menuju bandara Soekarno-Hatta
tidak terlalu jauh tetapi sedikit terhambat oleh padatnya kendaraan di hari
kerja seperti ini. Setelah sampai di bandara mereka melihat jadwal penerbangan,
10 menit lagi pesawatnya akan take off, mereka harus bersiap, sementara Tania
malah membayangkan apa yang akan terjadi nanti kalau mereka sudah sampai, Tania
tak bisa berbahasa Korea, dan bagaimana apa bila disana terjadi perang? Pasti akan
menyeramkan, dimana akan ada prajurit bersenjata serta tank-tank yang amat
besar, gidik Tania membayangkan bagaimana situasinya kelak.
Setelah sampai di pyongyang dia melihat sekitar, mengecek sisi
kanan dan kiri bandara, ternyata tak semenakutkan yang ia bayangkan, tidak ada
tank, prajurit atau apalah yang ia bayangkan sebelum berangkat tadi. Mungkin
itu hanya khayalan yang terlalu berlebihan dari seorang Tania.
*
Pak Husein menyuruh kami
untuk menaiki mobil fan berwarna putih yang akan mengantarkan kami ke
hotel. Perjalanan dari bandara Internasional Sunan (Bandar Udara Korea Utara)
menuju hotel tempat kami tinggal beberapa hari disini tidaklah terlalu jauh,
pemandangan yang ku lihat pun lumayan bagus, setidaknya aku tak melihat sampah
yang berserakan di pinggir jalan, setelah tiba di hotel aku diberi kunci kamar.
Selama dua hari satu malam aku akan satu kamar dengan temanku Nayla, si gadis
keturunan China tetapi tak bisa bahasa mandarin. Kamar yang aku tempati cukup
luas, ada dua tempat tidur, televisi, dan kulkas penuh makanan -sepertinya
biaya sewa kamar ini mahal- jangan lupakan juga pemandangan dari balkon hotel,
aku bahkan bisa melihat kolam renang yang ada di lantai bawah dan beberapa
gedung.
Nayla tampak sibuk dengan kamera birunya itu, sibuk memotret
pemandangan dan juga dirinya sendiri, aku yakin sebentar lagi akun Instagram yang
dia punya akan penuh dengan foto hasil jepretannya.
*
10 Januari 2010, tempat lomba berlangsung
Teman-teman dan juga Tania menyiapkan robot yang akan mereka demokan
nanti, sebuah robot berbentuk kura-kura yang bisa menyelam dan membantu tim SAR
dalam mencari korban banjir yang daerahnya terendam lebih dari dua meter. Tania
mencoba untuk mengambil robot dari kolam -tak terlalu luas namun kedalamnya
hampir satu meter- yang di sediakan
untuk mempraktekkan cara kerja robot buatan mereka, Tania agak menungging saat
mengambil robot itu tidak sengaja pinggulnya bertabrakkan oleh pinggul
seseorang.
“Ya ! mworagano?(apa yang kau lakukan?)”
Tania tampak berfikir, bukankah itu dialek Busan? Seperti yang
pernah ia dengar saat menonton drama ‘Reply 1997’.
“Bu.. Busan?” ujar Tania pelan.
Pria yang itu menatap Tania bingung, mungkin ia bertanya-tanya
dari mana gadis ini tau kalau itu dialek Busan, jangan-jangan gadis itu berasal
dari Busan?. Baru saja pria itu mau membuka mulut Tania sudah pergi menghampiri
temannya yang berkumpul dan di beri arahan oleh Pak Husein.
*
Kompetisi robot itu berjalan cukup lama, karena ada banyak
kelompok yang bersaing disini, sementara itu kelompok Tania telah selesai
mempraktekan cara kerja robotnya. Sekarang mereka tinggal menunggu hasil
siapakah yang akan jadi juara kompetisi tahun ini. Pak Husein membagikan
minuman ke semua anak didiknya kecuali Tania, karna Tania sedang tak bersama
mereka. Melainkan sedang duduk di dekat bangku panitia tak jauh dari mereka.
Tania tampak sedang memutar-mutarkan ponselnya, sambil sesekali
mengetuk-ngetuk sepatunya kelantai, tanpa dia sadari seseorang tengah
memperhatikannya dari jauh, orang itu mendekati Tania dan menyapanya.
“Hai, I am Baekhyun, and you ?” tanya pria itu, sambil mengambil
tempat duduk di dekat Tania.
Tania mendengar dialog berbahasa inggris yang cukup unik kedengarannya.
Dia menoleh, dan pria yang memperkenalkan bahwa dirinya adalah Baekhyun itu
tersenyum hingga kedua matanya melengkung ke bawah, membentuk bulan sabit.
“Hmm.., I am Tania”
“Apa kau berasal dari Busan ? aku juga berasal dari Busan,
tetapi sudah 1 tahun ini aku tinggal di Seoul dan bersekolah di Hyundai High
School”ceritanya panjang lebar.
Tania membulatkan mulutnya. Dan menatap lelaki bernama Baekhyun
itu dari ujung kaki hingga rambut. Manis,
Tapi mengapa dia begitu cerewet, dia pria atau wanita?.batin Tania.
Baekhyun terus menatap Tania dengan ekspresi penasaran.
Sementara Tania malah memainkan ponselnya lagi. Baekhyun mencari-cari topik
yang akan ia bicarakan agar dia bisa lebih dekat dengan gadis yang membuatnya
penasaran ini.
“Hmm.., Apa kau mau minum? Ini gratis ko, kau bisa mengambilnya
dari panitia, atau kau ingin aku yang mengambilkannya untukmu?” tawar Baekhyun.
Tania menoleh, kemudian menggelengkan kepalanya sambil
tersenyum, menolak tawaran Baekhyun halus.
“Apa kau berasal dari Busan?”
“Tidak, aku asli Indonesia”
“Lalu bagaimana kau tau aku berdialek Busan?”
“Aku pernah menonton drama Reply 1997 didrama itu sering
menggunakan dialek semacam itu” jelas Tania sedikit malas.
Bayangkan saja orang yang baru saja ia kenal bertanya seperti
sedang mengintrogasi dirinya.
Baekhyun berdiam, dia kebingungan lagi mencari topik apa yang
harus dia katakan, biasanya kalau sedang mendekati seorang gadis bukan dia yang
berbicara duluan tetapi sang gadis itulah yang memulai.
“Hei ! Baekhyun kemari cepat!”
Baru saja Baekhyun ingin membuka mulutnya, untuk berbicara lebih
banyak lagi, temannya Chanyeol memanggil.
*
“Hei Baekhyun kemari cepat!” panggil Chanyeol.
Sialan kau Park Chanyeol, Aku baru saja ingin menanyakan alamat
e-mailnya tadi. Aku berpamitan dengan Tania, Dia tersenyum, matanya yang sedikit
terhalang kaca mata seperti memancarkan sinar yang indah dan membuatku selalu
ingin menatapnya.
“Aish.., ada apa sih? Mengganggu saja!”
“Aku hanya ingin memeriksa apakah temanku sudah sembuh dari
mabuk perjalannya?” tanya Chanyeol sambil tertawa kecil.
Ya..., aku memang sedikit pusing dan mual tadi, sehingga
Chanyeol memberiku minyak aroma terapi -menurut Chanyeol- padahal, aroma minyak
ini sangat tak enak terkesan seperti bau nenekku di Busan, seharusnya dia
memberiku minyak yang lebih enak wanginya, mungkin citrus, mint atau lavender.
Setidaknya bukan bau seperti ini, bisa-bisa kesan Tania terhadapku jadi tidak
bagus..., Aish
*
Baekhyun berpamitan denganku dan pergi menemui temannya, Ah...
kenapa tak temannya saja yang mengajakku berkenalan? Lihat temannya, dia tampan
dan tinggi ! dan mungkin saja temannya itu memakai parfum beraroma mint atau
karamel, seperti pria-pria yang ada di Fanfiction yang biasa aku baca. Berbeda dengan Baekhyun, mungkin dia tampan,
tapi dia cerewet, belum lagi saat dia duduk di dekatku aku mencium bau balsem
yang biasa nenekku pakai kalau sedang masuk angin.
“Tania”
Aku menoleh, Nayla menghampiriku sambil membawa air minum dan
satu potong roti, aku menerimanya dan mengajak Nayla untuk duduk disampingku.
Aku sedikit bersyukur bisa bertemu dengan lelaki negri gingseng
itu, tapi kenapa kesan yang paling aku ingat adalah wangi balsemnya? Belum lagi
saat melihatnya tersenyum dan mata sipitnya berpentuk bulan sabit.. hatiku
seperti bergetar melihatnya. Apakah aku jatuh cinta? Secepat inikah aku jatuh
cinta, Aaah.., aku tidak tau, jika benar ini cinta pasti karna bau balsemnya
itu kekeke ...I Love Your Balsem.
-FIN-
Typonya ga usah di pikirin ya hahaha, karena mereka aja ga
mikirin kalian..., oh iya maaf dah kalau ada yang beneran ngerti tentang robot-robotan, ane ga tau tapi ide ff
ane kesana jadi maafin ye kalau salah..., yang kena tag jangan lupa
Kritik&Sarannya *BOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar